Hehh, Besok ga akan hujan. 
Soalnya aku benci kalo harus menduakan pakaianku yang basah,
dan memilih memikirkan kenanganku dulu sama kamu di tengah rintik hujan. 
Terus Besok ga akan hujan, kok. 
Aku juga benci kalo harus memanaskan jaketku di alat pemanas, 
padahal sekalipun jaketku tak basah, aku tetap merasa sedang kedinginan, 
karna gaada lagi kamu yang meluk aku kayak dulu. 
Aku juga paling malas menjemur sepatu dan sendalku di depan rumah. 
Padahal, sepatuku yang kering hanya sepatu pemberian darimu. 
Yang rela aku biarkan begitu supaya kamu tak pernah marah aku merusaknya. 
Pokoknyaaaaa. 
Aku harap besok ga akan hujan. 
Sudah berminggu-minggu aku mengadu. 
Ini udahh berapa lama dinginnya masih tak tahu malu. 
Aku mulai rindu pada aroma dan bau khas hujan tahun lalu. 
Aku mulai rindu sesuatu yang hangat pada objek itu,.



-nil

Aku perlu istirahat.
Ternyata berpura-pura bahagia butuh tenaga ekstra.
Kau tak akan tau seberapa banyak vitamin yang sudah aku minum.
Kau juga sepertinya tak akan paham seberapa sering aku mengunjungi dokter untuk diberikan suntikan kabar baik bahwa aku baik baik saja.
Baik-baik saja dalam kepura-puraan.

Aku perlu istirahat.
Mungkin resep dokter soal makan obat 3x sehari sebelum dan sesudah makan, atau mencari alternatif pengobatan tidak akan menyembuhkanku dan membuatku menjadi pribadiku yg lama.
Aku menyadari dalam sakitku yg panjang, perubahan ini terjadi karna aku telah jauh berbeda.
Aku menyadari kau berubah, karena akupun demikian.
Makanya seberapa jauh aku tamasya mencari ketenangan, aku tak akan dapat menemukan aku yg lama.
Sampai kapanpun itu.

Aku perlu istirahat.
Dunia terlalu menyebalkan dan berat untuk dijadikan panggung kepura-puraanku.
Aku perlu jeda untuk diriku sendiri.
Lalu setelahnya aku akan kembali menemuimu dalam wujud asliku
yg telah lepas dari rasa pura-pura.


-nil