Sempat merasa menjadi makhluk paling sial di muka bumi,
Aku mulai merasa bahwa kini seluruh mata manusia mulai menghampiri.
Aku mulai mencari pelarian untuk bersembunyi.
Lalu dalam persembunyian itu,
Aku mengumpat dan membohongi diri lagi.
Aku bilang begini,
"Kamu Kuat. 
Kamu tahan dengan efek bodoh yang kamu telah ciptakan. 
Kamu tak akan menyerah." 
Aku berdoa begitu ribuan kali dalam sehari.
Karena itu doa, ya aku mulai memahami bahwa doa selamanya adalah sugesti.
Aku menyadari aku hanya perempuan bermulut besar yang tak bahagia dengan keputusannya sendiri. Aku merugi. Bangun dan Tidur aku serasa ingin mati.



Sempat merasa menjadi makhluk paling asing di dunia ini,
Aku mulai mencari peradaban yang lain.
Oasenya aku temukan dalam perkataan temanku siang ini saat kami bersua sehabis sama-sama melarikan diri.
Ia bilang begini :
"Kita bukanlah orang-orang yang merugi. 
Kita gak akan rugi ditinggalkan oleh orang yang gak cinta sama kita. 
Tapi orang itu akan rugi ninggalin kita karena dia ninggalin orang yang cinta sama dia." 
Karena itu sugesti, ya aku mulai menyadari bahwa seluruh umat meyakini sebuah persepsi.
Aku menyadari aku tidak pernah sendiri.
Aku mungkin merugi tapi aku tak pernah berlari sendiri lagi.


Sebut Saja Saya Perempuan Paling Bodoh Di Dunia Ini.
Tak Tahu Diri Untuk Belajar Dari Pengalaman Buruk, 
Perempuan Bodoh Malah Melakukan Hal Hal Yang Menyedihkan Kemudian.
Tak Tahu Malu Untuk Belajar Dari Situasi Menyedihkan, 
Perempuan Bodoh Malah Melakukan Hal Yang Berada Dalam Batas Kesedihan Paling Dalam.
Bahkan Bisa Di Bilang, 
Kesedihan Yang Membuat Seluruh Harga Dirinya Dipertaruhkan.

Ia, Aku Adalah Perempuan Paling Bodoh Di Dunia Ini.
Tak Tahu Terimakasih Sudah Diberikan Nasehat-Nasehat Perbaikan Diri, 
Perempuan Bodoh Malah Membuat Keputusan Sendiri.
Tak Tahu Harga Diri Di Injak-Injak Kesekian Kali, 
Tapi Mau Saja Rela Diinjak Semenyedihkan ini.
Perempuan Paling Bodoh Di Dunia Yang Bisa Di Bilang, 
Sedang Mengubur Dirinya Sendiri Untuk Mati.

Aku Perempuan Paling Bodoh Di Dunia Ini.
Rela Membiarkan Lelakinya Tersenyum Lebar Di Hadapan Perempuan Lain Di Hadapannya.
Tak Diajak Bicara Dihadapan Orang Tuanya Aku Merasa Baik-Baik Saja.
Berfoto Seolah Dia Bersedia Berada Di Sampingku Dan Menganggapku Ada.
Tapi Pada Akhirnya Melihatnya Menggandeng Perempuan Lain Dan Mengajaknya Mengobrol Panjang Di Hadapanku Dengan Sengaja.

Aku Perempuan Paling Bodoh Karena Menyaksikan Hal Memalukan Itu Tepat Dengan Mata Telanjang.
Seakan Disana Tak Ada Ruang, 
Perempuan Paling Bodoh Hanya Tertawa Menertawakan Kebodohannya 
Berada Dalam Situasi Yang Dihadapinya.
Saat Banyak Pertanyaan Tentang Kenapa Kami Menjadi Seperti Ini, 
Aku Dengan Pikiran Liarku Malah Bertanya Pada Diriku Sendiri:
Kenapa Aku Menjadi Perempuan Paling Bodoh Yang Rela Berada Di Tempat Semacam Ini?

-Nil


Cara sederhana menghancurkan aku adalah begini: 
Buat aku jatuh cinta kepadamu, 
lalu tinggalkan aku ketika aku sedang menaruh percaya kepadamu. 
Kau akan tahu, seluruh tubuhku hanya berisi kenanganmu.

-nil



Kau tau,
hanya untuk berbaikan denganmu,
aku rela kau lupakan pernah menjadi yang nomor satu.
tak apa bila kita harus menjadi orang baru.
tak apa bila itu tak membuat kita menjadi manusia tak tahu malu.
Aku tahu, kita berdua sudah sama-sama menderita sejak dulu.

-nil


Semua orang pada dasarnya selalu ingin melarikan diri
Orang yang sukses, melarikan diri dari waktu sehingga ia selalu merasa terkejar
Orang yang malas, melarikan diri dari dunia sehingga ia selalu ingin merasakan tidur yang panjang.
Orang yang patah hati pun, melarikan diri dari kenyataan yang dihadapinya.

seperti aku saat ini.

Pada satu titik, aku merasa sangat kuat menjalani apa yang ada.
Aku hebat dalam berbohong sehingga sepertinya aku selalu tertawa, selalu sibuk, hingga aku tak punya banyak waktu untuk diriku sendiri.
Aku juga hebat dalam berdebat.
Pernah suatu kali seorang teman bercerita ini itu tentang seseorang yang sedang aku sangat ingin lupakan, dan aku dengan gampangnya membalik semua kata-katanya hingga teman tersebut tak dapat bercerita lagi untuk kesekian kalinya.
Aku pandai dalam mencari perumpamaan.
Aku mengumpat pada satu situasi yang panas saat melihat seseorang itu tampak bahagia dan aku balik bersua dengan semua teman-temanku yang ramai mengumpatnya pula.
Aku membiasakan hidup seperti besok tak akan aku temui hari menyedihkan.
Aku bangun melakukan kegiatan yang sama.
Terus berulang dan berulang hingga aku lupa rasanya digandeng tangan hangat, ditunggu senyum hangat, dan kehangatan kehangatan lainnya.
Aku terus berulang menyampaikan kabar aku bahagia dan beruntung.
Ya... Pada satu titik, aku melarikan diri dengan cara seperti itu.

karena itu, aku mulai membenci pelarian ini.

Aku menyadari bahwa dalam berlari, selalu ada jeda yang sehari-hari ditunggu sang pencuri garis finish.
Aku mulai merasa lelah dan berfikir bahwa ternyata, melarikan diri adalah pekerjaan yang sangat berat dilakukan setiap hari.
Hampir dua tahun aku melarikan diri dari kenyataan, bahwa nyatanya dia -orang yang ingin aku lupakan- masih adalah yang selalu aku pikirkan.
Nyatanya aku menangis di tengah malam dan memasukkan wajahnya kedalam setiap bunga tidur yang aku ciptakan.
Nyatanya badanku selalu berat memulai aktifitas di pagi hari, sebab setiap aku mandi, aku selalu berfikir bagaimana cara agar tidak melihatmu berkeliaran di mana-mana.
Nyatanya setiap hari aku butuh strategi menghadapi diriku sendiri yang ingin terus berlari kearahmu tanpa tau diri.
Nyatanya aku mengumpat kepada diriku sendiri. Aku sadar aku bodoh dalam memilih. Tapi aku tersiksa bila tak jujur bahwa aku tak bisa melepasmu begitu saja.
Nyatanya pelarian demi pelarian yang terjadi setiap hari, membuatku gila dan ingin menggantung diri.
Aku terus berulang kali ingin melarikan diri ke arahmu.
Bilang bahwa semua akan baik-baik saja sekalipun ia tak pernah menganggapku ada.
Ya.. Pada saat aku menyadari hal ini, aku melarikan diri dengan cara seperti saat ini.



Berbahagialah mereka yang bisa melarikan diri dengan ketidakpastian.
Ia adalah orang yang diberkati Tuhan untuk dapat bebas memilih dengan lepas.
Berbahagialah mereka yang bisa melarikan diri dan menemukan kebebasan.
Ia adalah orang yang paling berbahagia karena tak merasa menyiksa dirinya sendiri dari kecurangan-kecurangan akal dan pikiran.


-nil