Yang boleh kecewa itu yang kayak Mereka

, , No Comments


Dulu banyak orang bilang, hidup itu keras.
Kita harus bisa mendapatkan apapun, dan karenanya kita harus menjadi pribadi yang ditakuti banyak orang. Kita harus siap berjuang. Kita wajib punya senjata. Entah berjuang sendiri atau mengorbankan orang lain, itu tidaklah sepenting bagaimana kita bertahan. Jadi, orang menggampangkan banyak hal untuk dapat masuk ke dalam tempat yang dia inginkan, atau bisa jadi mereka harus mau tidak mau membunuh siapapun yang ada di depannya. Termasuk temannya sendiri. Bahkan saking gilanya, termasuk keluarga yang satu darah daging dengannya.

Karena kita tahu hidup itu keras, orang-orang yang sudah berkuasa pada jamannya, bertindak seenaknya. Mereka memanfaatkan apa yang mereka punya. Orang kaya harus dan akan menjadi kaya selamanya. Orang miskin tetaplah menjadi demikian sampai dia menyaksikan tayangan sinetron yang intinya menyuruh mereka menjadi jahat, lalu mereka dapat mengubah kehidupannya. Orang-orang yang terjebak dalam dimensi itu tetaplah seorang pejuang. Dalam hidupnya mereka hanya mengenal bagaimana mereka naik. Mereka tak mau turun. Mereka bahkan tak mau menoleh ke bawah hanya untuk melihat dengan seksama. Mereka ditakdirkan sebagai petarung yang punya harga diri yang tinggi. Jauh dari itu, tujuan mereka sama : menjadi yang tidak akan kecewa sampai akhir.

Berjuang juga bukan hanya sebuah kata benda yang hanya dianggap sepele oleh mereka. Bejuang adalah kata kerja. Seperti bagaimana mereka berdoa siang dan malam, seperti bagaimana mereka mencari uang siang dan malam, seperti bagaimana mereka berharap besok mereka akan tetap berada di puncak kesuksesan. Orang yang kaya akan tetap mempertahankan dirinya di atas, mereka yang miskin akan mendapat hadiah lotre dan akhirnya dapat berdampingan dengan kalangan atas.

Seperti itulah hidup.
Dulu dan sekarang, hidup tetaplah keras untuk seseorang yang mengabdikan dirinya sebagai seorang petarung. Mereka yang boleh kecewa dengan hidupnya, adalah seorang petarung yang telah banyak mengorbankan hidupnya hanya untuk naik di level terbaiknya. Mereka yang boleh kecewa dengan hidupnya, adalah seorang petarung yang telah banyak diremehkan oleh kalangan di sekitarnya. Mereka yang boleh kecewa dengan hidupnya, adalah seorang petarung yang telah melalui banyak hal. Di tinggalkan orang yang disayanginya, Di abaikan dalam hidupnya, Dimanfaatkan oleh banyak temannya, lalu dibuang bagaikan tak pernah ada di hidup ini selama-lamanya. Mereka yang boleh kecewa dengan hidupnya, tidak hanya orang-orang yang dikategorikan kaya atau miskin, baik atau jahat, dan cantik atau jelek. Tapi mereka yang boleh kecewa itu yang kayak mereka. Yang dari matanya selalu ada harapan untuk bertahan, meskipun rasa hati ingin mati setiap kali berdiri sendirian. Yang dari gerak tubuhnya masih terlihat rasa percaya diri bahwa besok dirinya akan baik baik saja, dan hidup akan menjadi lebih baik dari biasanya. Yang dari hatinya, selalu ada kata maaf. Meskipun ia tak pernah berbuat salah, ia tak pernah menyakiti orang lain, tapi selalu menjadi yang sebaliknya.

(Nil)

0 komentar:

Post a Comment